السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ و عليكم السلام والرحمة الله وبركاته

Jumat, 02 Mei 2014

AYAH! SHALAT SUBUH!


Suatu hari seorang anak sedang belajar di sekolahnya, dia baru kelas 3 SD. Di salah satu pelajaran, seorang guru menjelaskan tentang shalat subuh dan dia menyimaknya dengan seksama. Mulailah gurunya berbicara tentang keutamaan dan pentingnya shalat subuh dengan cara yang menggugah, tersentuhlah anak didiknya yang masih kecil itu. Terpengaruhlah seorang anak kecil tadi oleh perkataan gurunya sementara ini dia belum pernah shalat subuh sebelumnya dan juga keluarganya.
Ketika dia pulang ke rumah, berfikirlah dia bagaimana caranya supaya bisa bangun untuk shalat subuh besoknya. Dia tidak mendapatkan caranya selain tidak tidur semalaman sampai bisa melaksanakan shalat subuh. Dia melakukan caranya itu. Dan ketika mendengar azan, bergegaslah dia untuk menjalankan shalat subuh. Tetapi ada masalah bagi anak kecil ini untuk sampai ke masjid karena letaknya jauh dari rumahnya. Dia tidak bisa berangkat sendirian, maka menangislah dia dan duduk di depan pintu. Tetapi tiba-tiba dia mendengar suara sepatu seseorang dari arah jalan, dibukalah pintu dan keluarlah segera dari rumahnya. Nampaknya kakek ini menuju masjid. Anak kecil ini melihat sang kakek dan dia kenal. Kakek ini adalah kakek temannya, Ahmad. Anak kecil ini mengikuti Kakek Ahmad di belakangnya dengan rasa khawatir dan perlahan-lahan dalam berjalan, jangan sampai Si kakek merasa diikuti dan melaporkan dia ke keluarganya dan yang kemungkinan akan menghukumnya. Berjalanlah peristiwa ini seterusnya sampai pada suatu ketika Si kakek dipanggil oleh Allah Pemilik jiwa dan raganya. Si kakek wafat.
Anak kecil mendengar kabar ini, tertegunlah dia dan menangis sejadi-jadinya. Ayahnya sangat heran melihat kondisi seperti ini, kemudian bertanyalah kepada anaknya, “wahai anakku kenapa kamu menangis sampai seperti ini, dia itu bukan teman bermainmu dan bukan pula saudaramu yang hilang?” Anak kecil itu melihat kearah ayahnya dengan berlinang air mata penuh kesedihan, dan berkata kepada ayahnya, “seandainya yang meninggal itu ayah, bukan dia.” Bagai disambar petir dan tercenganglah seorang ayah kenapa anaknya yang berkata dengan ungkapan seperti itu, dan kenapa begitu cintanya anaknya kepada si kakek? Anak kecil menjawab dengan suara parau, “Aku tidak kehilangan dia karena hal-hal yang ayah sebutkan.” Bertambah heran ayahnya itu dan bertanya, “lalu karena apa?” Anak itu menjawab, “karena shalat ayah….karena shalat!” Kemudian anak itu menambahkan pembicaraannya, “Ayah, kenapa ayah tidak shalat subuh? Kenapa ayah tidak seperti si kakek dan seperti orang lain yang aku lihat?” Berkata ayahnya, “dimana kamu melihatnya?” Anak kecil itu menjawab, “di masjid.” Berkata lagi ayahnya, “bagaimana kisahnya?” Maka berceritalah anak kecil itu kepada ayahnya tentang apa yang dilakukan selama ini. Tersentuhlah seorang ayah oleh anaknya, lembutlah hati dan tubuhnya, jatuhlah air matanya, dipeluklah anaknya, dan semenjak peristiwa itu, ayah anak itu tidak pernah meninggalkan shalat satu waktupun dan semuanya dilakukan di masjid. (athfal lakin du’ah)

SUMBER: DAKWATUNA
»»  yang lain bede'...

DIALOG ALLAH SWT DAN MALAIKAT TENTANG ORANG ORANG YANG BERDZIKIR DAN BERDO'A



Suatu hari, Rasulullah menyampaikan berita kepada sahabat tentang adanya malaikat yang selalu berkeliling di jalan-jalan, berkeliling di muka bumi, untuk mencari orang yang selalu berdzikir, mencari majelis-majelis yang berdzikir. Jika malaikat itu menemukan apa yang dicari, maka dia akan berseru kepada malaikat lainnya, “Kemarilah, inilah hajat kalian!”
Lalu para malaikat itu mengelilingi kaum yang sedang berdzikir tersebut, ikut duduk bersama mereka, dengan membentangkan sayap-sayap mereka sampai ke atas langit dunia. Jika orang-orang yang berdzikir tadi selesai melakukan dzikirnya, para malaikat naik ke langit. Pada saat itu Rabb bertanya kepada malaikat – dan Dia Lebih Mengetahui – :
“Apa yang dikatakan hamba-hamba-Ku?”
“Mereka bertasbih kepada-Mu, bertakbir, bertahmid, dan mengagungkan-Mu” jawab para malaikat.
“Apakah mereka melihat-Ku?” Allah SWT bertanya lagi.
Malaikat: “Tidak, demi Allah, mereka tidak melihat-Mu!”
Allah SWT: “Apa yang mereka minta?”
Malaikat: “Mereka meminta Surga kepada-Mu.”
Allah SWT: “Apakah mereka pernah melihatnya?”
Malaikat: “Tidak wahai Rabb, mereka belum pernah melihatnya!”
Allah SWT: “Lantas bagaimana jika mereka melihatnya?”
Malaikat: “Andaikan mereka melihatnya, niscaya mereka akan lebih sangat mendambakannya, lebih sangat menginginkannya, dan lebih senang kepadanya!”
Allah SWT: “Lalu dari apa mereka meminta perlindungan?”
Malaikat: “Mereka meminta perlindungan dari Neraka.”
Allah SWT: “Apakah mereka pernah melihatnya?”
Malaikat: “Tidak, demi Allah, mereka belum pernah melihatnya.”
Allah SWT: “Bagaimana seandainya mereka melihatnya?”
Malaikat: “Seandainya mereka pernah melihatnya, tentu mereka lebih menjauh daripadanya dan lebih takut daripadanya.”
Lalu Allah SWT berfirman, “Saksikanlah oleh kalian bahwa Aku telah mengampuni untuk mereka.”
Salah satu dari malaikat pun berkata, “Wahai Rabb, di tengah-tengah mereka ada seseorang yang bukan dari golongan mereka. Orang itu datang untuk suatu kepentingan (bukan untuk berdzikir)!”
Allah SWT menanggapinya, “Mereka itu adalah kelompok orang yang tidak akan celaka, siapa pun yang ikut duduk dengan mereka!” []
___
Maraji’: Hadits Riwayat Bukhari – Muslim. Diriwayatkan juga dari Abu Hurairah.
(hudzaifah/hdn)

SUMBER: DAKWATUNA
»»  yang lain bede'...

MISTERI JODOH: PENANTIAN PULUHAN TAHUN SEORANG GADIS





Shalat Jum’at baru saja usai ditunaikan. Pak Yunus seperti biasa masih berada dalam masjid bersama beberapa bapak yang lain. Tiba-tiba, baru saja selesai berdzikir, Pak Daud menghampiri Pak Yunus: menepuk pundak Pak Yunus lantas berjabat tangan. Ya, Pak Yunus dan Pak Daud sudah berteman sejak lama semenjak dipertemukan dalam satu pengajian.
“Gimana kabarnya Pak?” sapa Pak Daud.
“Alhamdulillah baik. Bapak sendiri gimana?” balas Pak Yunus.
“Alhamdulillah.. (terdiam sebentar). Ngomong-ngomong, masih sendirian aja nih Pak?” Pak Daud melempar pertanyaan gurauan yang selama ini sering diajukannya.
Pak Yunus hanya tersenyum seperti biasanya jika ditanya hal itu.
Semenjak istri Pak Yunus meninggal dunia beberapa tahun lalu, Pak Yunus menjalani hari-harinya tanpa pendamping. Usianya yang sudah kepala 6 pula yang sepertinya menjadi salah satu keputusan untuk tak ingin menikah lagi. Ketiga anaknya yang telah berkeluarga membuat Pak Yunus semakin kesepian. Ya, sebagai seorang laki-laki, terkadang perasaan membutuhkan seorang pendamping di hari tua, juga dialami oleh Pak Yunus.
Banyak teman di sekitar Pak Yunus yang menyarankan untuk menikah lagi, termasuk Pak Daud.
***
1 Syawal 1430 H
“Hei, saudara-saudara, Tasya mau nikah 2011 nanti..”, Mira, menantu Pak Daud, tiba-tiba berteriak di ruang tengah saat kumpul keluarga besar Pak Daud.
Spontan, saudara-saudara yang lain langsung bertanya ke yang bersangkutan, Tasya, anak bungsu Pak Daud.
“Bener Sya?”
“Bener ka Tasya?”
Tasya hanya menanggapi pertanyaan-pertanyaan itu dengan senyuman, sambil berkata: “Itu hanya rencana pribadi. Belum tau rencana ALLAH nantinya..”
Di sisi lain, Tante Yeni hanya terdiam, dan tersenyum yang cukup dipaksakan. Tante Yeni adalah adik perempuan Pak Daud yang belum juga bersuami di usianya yang menjelang kepala 5.
Tasya menangkap semburat yang tidak mengenakkan ketika melihat wajah tante Yeni. Tasya sadar dan merasakan apa yang tante Yeni rasakan: keponakannya sudah merencanakan akan menikah, sementara dirinya?? Mungkin hal itulah yang ada di pikiran tante Yeni, pikir Tasya.
Tante Yeni memang belum menikah hingga saat ini, yang mungkin seharusnya sudah saatnya mempunyai anak atau bahkan menimang cucu. Tapi, ya itulah jodoh. Tante Yeni bisa dibilang belum menemukan jodohnya hingga saat ini.
Apakah karena masalah kecantikan? Ooohh, tentu tidak! Tante Yeni cukup cantik dengan kulit putihnya. Apakah karena agamanya? Oooohh, jangan salah, tante Yeni adalah wanita yang sangat menjaga qiyamullail. Apakah karena hartanya? Ooohh, tentu saja tante Yeni cukup mandiri untuk menghidupi dirinya walaupun tanpa pekerjaan tetap, yang penting tetap berpenghasilan. Apakah karena keturunannya? Ooohh, tante Yeni adalah keturunan terhormat, dari bapak yang seorang kepala sekolah. Lantas, apa yang membuatnya hingga saat ini belum juga menikah??
Ya, itulah misteri jodoh. Kita tak ‘kan pernah tahu kapan datangnya, dan kita tak kan pernah tahu dengan siapa kita berjodoh. Kita hanya bisa menanti, berusaha, berdoa dan terus memperbaiki diri.
***
Seperti Jum’at biasanya, beberapa bapak masih berdzikir di dalam masjid usai shalat Jum’at, termasuk Pak Yunus dan Pak Daud. Pak Yunus menghampiri Pak Daud yang sedang berada di pojok masjid.
“Assalamu’alaikum, Pak..” sapa Pak Yunus sambil menjabat tangan Pak Daud.
“Wa’alaikumusalam..” jawab Pak Daud hangat.
Pak Yunus menyampaikan maksudnya; ia ingin menikah lagi dan ingin mencoba berkenalan dengan adik perempuan Pak Daud, tante Yeni.
Pak Daud dengan senang hati menerima tawaran itu dan mengabarkan hal ini kepada adiknya, tante Yeni. Tante Yeni pun mengiyakan; hal ini yang tentunya sangat dinantikan tante Yeni.
Pertemuan pertama pun sudah diatur oleh Pak Daud. Pak Daud menemani Pak Yunus untuk berkunjung ke rumah orangtua Pak Daud, yang tak lain dan tak bukan adalah tempat tinggal tante Yeni. Mereka berbincang dan berkenalan lebih dalam.
Pertemuan demi pertemuan dilakukan. Tak ada jalan berdua, selalu ada yang menemani, layaknya ta’aruf pada umumnya. Hanya ada 4 kali pertemuan dan kedua belah pihak keluarga juga menyetujui, termasuk anak-anak Pak Yunus. Akhirnya khitbah pun dilangsungkan.
***
Keluarga besar Pak Daud telah berkumpul sejak pagi di rumah orangtua Pak Daud. Hari ini akan ada pertemuan dua keluarga: keluarga Pak Yunus dan keluarga tante Yeni.
Di sela-sela persiapan khitbah, Tasya menemani tante Yeni di kamarnya dan bermaksud mendapatkan cerita yang menarik dari proses ini. Proses menuju pernikahan seorang gadis berumur 40-an dengan duda berumur 60-an, sungguh kisah yang unik.
“Gimana tante perasaannya?” tanya Tasya to the point.
“Yaaaa, gak nyangka aja. Padahal kamu yang udah ngerencanain nikah, sedangkan tante gak punya rencana apa-apa. Tapi ternyata sekarang tante mau dilamar..”, jawab tante Yeni sumringah.
“Ya, gitu deh kalo udah rencana ALLAH. Aku juga itu baru rencana pribadi. Gak tau deh ke depannya gimana. Mungkin bisa dipercepat atau diperlambat sama ALLAH dari rencanaku” Tasya semakin bijak dalam kata-kata.
“Iya, padahal kan tante udah hampir 50 umurnya. Tapi ternyata emang baru saat ini ALLAH memberikan jodoh itu. Nggak tau kenapa pas sama Pak Yunus, terasa dimudahin banget prosesnya, cuma 4 kali ketemuan. Pas ketemuan 2 kali, dia sms kalo mantap dengan pilihannya. Pas ketemu sama anak-anaknya, tante juga gak merasa takut, biasa aja. Ya, tante mah berdoa aja sama ALLAH, jika memang ini yang terbaik maka dekatkanlah dan mudahkanlah, dan jika memang bukan terbaik untukku, maka jauhkanlah dengan baik-baik. Alhamdulillah, proses itu dimudahkan dan hati tante pun mantap”, cerita panjang tante Yeni begitu membuat Tasya terperangah.
“Semoga lancar ya Tan, ke depannya..” Tasya menguatkan tante Yeni, sambil bersiap menuju ruang keluarga karena sudah banyak yang menunggu.
***
Setelah khitbah, hari itu juga keluarga besar tante Yeni pun berkumpul untuk membicarakan resepsi pernikahan yang sungguh unik ini. Mulai dari membuat undangan, kepanitiaan sampai pembagian tugas. Ya, resepsi pernikahan yang akan dilangsungkan tak jauh beda dengan resepsi pernikahan pasangan muda pada umumnya.
***
Akad nikah yang dilangsungkan beberapa hari setelah Hari Raya Idul Adha begitu khidmat. Undangan para anak yatim piatu turut merasakan kebahagiaan kedua mempelai pada resepsi pernikahan. Dan kini, doa tante Yeni terkabul sudah; menutup masa lajangnya.
***
Kisah ini terinspirasi dari kisah nyata tanteku. Ya, dalam masa penantian menemukan jodohnya, tak sepatah katapun kudengar dari bibirnya menyalahkan takdir, menyalahkan ALLAH yang seolah tak berpihak padanya. Dalam masa penantian itu, dia sibukkan dirinya dengan ibadah kepada ALLAH dan kegiatan social di lingkungannya. Hingga akhirnya, selama penantian bertahun-tahun, puluhan tahun lamanya, teruji sudah kesabarannya, dan ia pun mendapatkan jodoh yang insya ALLAH terbaik menurut ALLAH.
Itulah misteri jodoh. Kita tak kan pernah tahu kapan jodoh itu datang. Manusia hanya bisa berencana. Namun, ALLAH-lah yang berkehendak atas semuanya. Bisa saja jodoh kita datang menjadi lebih cepat atau bahkan lebih lambat dari rencana kita sebelumnya.
Kita pun tak kan pernah tahu dengan siapa kita berjodoh. Entah itu dengan orang yang sudah dekat dengan kita maupun orang jauh sekalipun yang tak pernah saling bertemu. Atau bahkan kita tak dipertemukan dengan jodoh kita di dunia ini, tapi di surga-NYA nanti. Allahu Akbar!
Saudaraku, yakinlah bahwa ALLAH telah menyiapkan scenario terbaik untuk kita dalam masalah jodoh. Tak perlu khawatir. Karena ALLAH telah berkata dalam Q.S An-Nahl ayat 72:
“Dan Allah telah menjadikan pasangan-pasangan kamu sekalian dari jenismu sendiri, lalu menjadikan anak-anak dan cucu bagi kamu dari jodoh-jodohmu.”
Saudaraku, jangan pernah terbesit sedikit pun bahwa ALLAH tak adil karena sampai saat ini jodoh belum juga menghampiri. Coba introspeksi diri. Gunakan masa penantian jodoh ini dengan terus berikhtiar, berdoa dan terus sibuk memperbaiki diri. Bukankah kita menginginkan jodoh yang baik? Seperti yang dijanjikan-NYA dalam Q.S An-Nuur ayat 26:
“Wanita – wanita yang keji adalah untuk laki – laki yang keji dan laki – laki yang keji adalah untuk wanita yang keji. Dan wanita – wanita yang baik adalah untuk laki – laki yang baik, dan laki – laki yang baik adalah untuk wanita – wanita yang baik (pula).”
Teruntuk tanteku:
“Barakallahu Laka Wa Baraka ‘Alaika Wa Jama’a Bainakuma Fi Khair”

SUMBER: DAKWATUNA
»»  yang lain bede'...

KISAH SALAHUDDIN AL AYYUBI YANG TIDAK BANYAK DIKETAHUI ORANG !


 

Salahuddin Al-Ayyubi atau yang juga sering disebut sebagai Sultan Saladin, adalah pahlawan Islam ketika terjadi perang salib. Pada suatu ketika dia berkata:

" Bagaimana aku ingin tertawa sedangkan masjid Al-Aqsha masih dibawah jajahan musuh? "

kata Sallahuddin al-Ayubbi ketika ditanya mengapa ia selalu serius dan tidak pernah tertawa ..

Salahuddin adalah dari keturunan Kurdi. Bukan orang Arab, bukan berkebangsaan Palestina .. tapi .. mengapa salahuddin menghabiskan sepanjang hidupnya berperang untuk membebaskan Palestina dan Al-Aqsha?

Kisah Salahuddin Al-Ayyubi Yang Tidak Banyak Diketahui Orang !

Betapa hebatnya salahuddin ketika berhasil menyatukan umat islam yang terpecah belah, segala persoalan paham, mazhab, ras, dan keturunan semuanya ditinggalkan untuk bersatu di bawah panji Islam yang dipimpin Salahuddin.

Hebat benar engkau Salahuddin ....

Suatu ketika dulu ia pernah meminta air minum, tetapi entah apa sebabnya air itu tidak diberikan kepadanya. Beliau meminta sampai lima kali lalu berkata, "Aku hampir mati kehausan". ia kemudian meminum air yang dibawakan kepadanya tanpa menunjukkan kemarahan ..

Betapa sabarnya kau Salahuddin ..

Dalam kesungguhan, semangat dan ketahanan rasanya tidak ada yang bisa menandingi Salahuddin.

Kadang-kadang ia sendiri pergi ke tempat perkemahan tentara musuh bersama pengawalnya paling tidak sekali bahkan dua kali sehari. Ketika berperang ia sendiri akan pergi menerjang celah-celah tentara musuh yang sedang maju. beliau selalu mengadakan pemeriksaan pada setiap tentaranya dan memberikan arahan kepada panglima-panglima tentaranya.

Suatu Malam .. Richard the Lion Raja Inggris, musuh salahuddin sedang sakit didalam tenda tentara Kristen ..

Tiba-tiba ada satu sosok manusia datang kepada Richard the Lion untuk mengobati penyakitnya .. siapa sangka manusia itu musuh Richard sendiri .. Solahuddin Al-Ayubi .. Dia sanggup menyamar dan membuang perasaan benci untuk merawat musuhnya sendiri. Subhanallah ..

Pernah diceritakan, Salahuddin Al-ayubi pernah berhadapan dengan Richard the lion untuk menunjukkan kehebatan dan keahlian masing-masing. Richard the lion yang berbadan besar mengambil pedang dari sarungnya dan dengan penuh tenaga menghunus kearah sebuah batu besar .. batu itu terbelah ..

Ketika tiba giliran Salahuddin .. Salahuddin lantas melemparkan sehelai kain sutra kelangit dan mengulurkan pedangnya,. Kain sutra dengan perlahan jatuh dan hinggap dimata pedang .. Kain itu terpotong dua karena tajamnya mata pedang Salahuddin.

Dalam medan peperangan beliau bagaikan seorang ibu yang garang kehilangan anak tunggal akibat dibunuh oleh tangan-tangan jahat.

Dia akan bergerak dari satu ujung medan peperangan ke ujung yang lain untuk
mengingatkan pasukannya agar benar-benar berjihad di jalan Allah semata-mata.
Dia juga akan pergi ke seluruh pelosok tanah air dengan mata yang berlinang
mengajak manusia supaya bangkit membela Islam.

Ketika mengepung Acre dia hanya minum tanpa mau makan, itupun setelah dipaksa oleh dokter pribadinya. Dokter itu mengatakan bahwa Salahuddin hanya makan beberapa suap makanan semenjak hari Jumat sampai Senin kerena beliau tidak ingin perhatiannya kepada peperangan terganggu ..

Semangan Tentara Islam teramat dahsyat memaksa tentara Kristen menyerah. tidak ada lagi pertempuran terjadi

Panglima tentara kristen berkuda menuju kearah Salahudin Al-Ayubbi didepan Yerusalem ..

"Apakah kamu orang islam akan memperlakukan kami seperti kami memperlakukan keatas orang-orang kamu sebelumnya?" Kata Panglima Militer Kristen

Selama Kristen merebut Yerusalem dahulu, jalan-jalan di Jerusalem 'tersumbat' dengan mayat-mayat, orang-orang Islam yang tidak bersenjata disiksa, dibakar dan dipanah dari jarak dekat di atas atap dan menara rumah-rumah ibadah. Darah merah mewarnai bumi Palestina akibat pembunuhan orang Islam secara massal.

"Kami orang Islam tidak seperti kamu" Jawab Salahuddin Al-Ayubi.

Jawaban ini telah menyebabkan banyak orang Kristen memeluk Islam karena keindahan akhlak yang ditampilkan Salahuddin Al-ayubbi ..

Salahuddin tidak membalas tindakan mereka membunuh orang Islam yang tidak bersalah saat orang Kristen merebut Yerusalem. Sesuai dengan tuntutan Islam, Orang sipil tidak dapat dibunuh dalam peperangan ..

Hari itu, Langit begitu cerah. Teriakan "Allahhu Akbar" dan "Tiada tuhan melainkan
Allah "telah memenuhi langit .. Para tentara tersenyum girang ..

Pada Jumat, 27 Rajab 583H bersamaan dengan tanggal peristiwa isra’ mikraj Rasulullah SAW.

Yerusalem diambil alih tentara Mukmin.
Banyak orang yang terdiri dari ulama, pembesar-pembesar, pedagang dan orang-orang biasa datang merayakan kemenangan ini setelah menunggu hampir 90 tahun saat shalat Jumat digelar kembali di Baitul Muqaddis. ALLAHUAKBAR!
Salib yang terpampang di 'Dome of Rock' telah diturunkan.
Betapa hebatnya hari itu hanya Allah yang tahu ..
Sebuah kemenangan bagi seluruh Umat Islam

27 Safar, 589H

Malam itu telah nampak tanda-tanda berakhirnya kehidupan Salahuddin

Syeikh Abu Ja'afar, seorang yang wara' telah diberi kepercayaan untuk duduk disebelah Salahuddin ketika ia Nazak.

Salahuddin antara pingsan dan sadar.

Lalu Syeikh Abu Jaafar membacakan

"Dialah Allah, tidak ada tuhan melainkan Dia, Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata"
(Al-Hasyr: 22)

Segera setelah Syeikh Abu Jaafar membacakan ayat tersebut, Salahuddin terus membuka matanya sambil tersenyum dengan muka yang berseri dan perasaan yang gembira dia berkata:

"Memang Benar"

Setelah mengucapkan kata-kata itu, Rohnya pun kembali kerahmatullah.

Salahuddin tidak meninggalkan harta kecuali satu dinar dan 47 dirham ketika beliau wafat. Tidak ada rumah-rumah, barang-barang, tanah, kebun dan properti-properti lain yang ditinggalkannya. Bahkan harta yang ditinggalkannya tidak cukup untuk biaya pemakamannya. Keluarganya terpaksa meminjam uang untuk menanggung biaya pemakaman. Bahkan kain kafan pun diberikan oleh seorang menterinya.

Empat puluh tahun kemudian, Lord Olenby yang memimpin tentara Salibiah berhasil memasuki kembali kota Yerusalem, dia pergi ke kuburan Salahuddin dan menginjakkan kakinya ke atas kuburan Salahuddin sambil berkata:

"Sekarang aku datang kembali ke sini."

Alangkah penakutnya Si Olenby .. Celakalah si penakut ini karena hanya berani berhadapan dengan Salahuddin yang telah mati ..

Tidak cukup dengan itu,

1917
Setelah Perdana Menteri Inggris mengumumkan berakhirnya perang salib,
Jenderal Perancis, Goro telah datang kekubur Salahuddin Al-Ayubi dan menendang kubur pembela Islam ini sambil berkata

"Bangunlah Salahuddin, Kami sudah sampai disini!"

Alangkah bencinya mereka terhadap Pahlawan umat Islam ini .. Maha Suci Allah, telah mengaruniakan seorang manusia yang hebat dalam membantu menegakkan umat Islam

Layakkah kita dibandingkan dengan Salahuddin Al-Ayubi? Kisahkan sejarah ini kepada anak-anak kita, agar semangat membela Islam tumbuh di dada mereka. Kenalkan mereka dengan pahlawan-pahlawan Islam, bukan pada pahlawan fiktif yang sering mereka lihat di TV.

Semoga Allah mengirimkan lagi lebih banyak Salahuddin di bumi ini…

(berbagai-sumber/blogerbantul)
»»  yang lain bede'...

SAMPAIKANLAH KEPADA NON MUSLIM BAHWA AGAMA MEREKA SESAT!






“ Dia-lah yang telah mengutus RasulNya dengan (membawa) petunjuk dan agama yang benar, agar Dia memenangkannya di atas segala agama agama meskipun orang orang musyrik membencinya.” (QS Ash Shaff 9).

Tiada petunjuk ataupun Dien yang benar kecuali dien ini. Jadi kita adalah satu satunya umat di muka bumi ini -Alhamdulillah- yang berpegang kepada Dien yang benar dan hak. Seluruh umat manusia beribadah di atas kesesatan, kendati pun mereka lebih banyak beribadah daripada kita…, orang orang Budha, orang orang Hindu , dan orang orang Nasrani lebih banyak mengerjakan ibadah daripada kita, bahkan mereka tidak kawin…Betapa penatnya para rahib rahib itu dalam menyiksa diri mereka sendiri??? Betapa payahnya mereka ??? Alangkah kerasnya mereka memperlakukan diri mereka sendiri , kendatipun mereka melakukan itu , mereka insyaAllah akan kekal di dalam neraka Jahanam !

Suatu ketika seorang rahib menemui Umar bin Khattab ra, Umar menangis tatkala melihat wajah sang rahib yang pucat lesu karena banyak melakukan ibadah, maka para sahabat bertanya,”Apa yang membuat anda menangis wahai Amirul Mukminin?” Ia menjawab,”Aku menangis karena melihat rahib itu, aku jadi teringat ayat Allah SWT :

“Bekerja keras lagi kepayahan, memasuki api yang sangat panas (neraka)” (QS Al Ghaasyiyah 3-4)

Jika kalian mengikuti bagaimana aktifitas para misionaris di Afrika, jika kamu mengamati aktifitas para juru rawat eropa di Afghanistan, lihatlah ! betapa payah kehidupan mereka? Bagaimana mereka harus menahan derita dan kepayahan, meneguk pahitnya kesusahan, dan menghadapi ancaman maut di tengah tengah kaum yang membenci kebangsaannya, membenci dien mereka, membenci bahasa mereka, membenci penampilan mereka, dan membenci warna mata mereka. Sekedar melihat mata mereka yang biru dan rambut yang pirang, maka itu sudah cukup membuat tubuh orang Afghan bergetar karena kebencian. Meski demikian mereka orang orang rahib eropa itu tetap saja masuk ke sana. Untuk apa? Untuk menyebarkan misi dien mereka !. dan kendatipun mereka bersusah payah demikian, mereka kelak insyaAllah tetap masuk dalam neraka jahanam.

Sedangkan kamu, wahai kaum Muslimin, pergimu di pagi hari atau sore hari untuk berjihad fi sabilillah saja lebih baik daripada dunia dan segala isinya. Sementara mereka berpayah payah selama puluhan tahun namun tak mendapatkan manfaat apapun darinya. Musibah apalagi yang lebih besar daripada ini?

Kadang kamu temui salah seorang pendeta diantara mereka sepanjang hidupnya tidak pernah menikah, untuk apa? Untuk membuat ridho sang Al Masih, dan mengharapkan meraih surganya. Biarawati tidak menikah sepanjang hidupnya , tapi kamu lihat mereka selalu mengenakan cincin, mengisolir di dalam biara dan tidak bercampur gaul dengan masyarakat ramai…ada apa dibalik semua itu? Ia mengatakan ,”Demi Allah, saya telah meminang Al Masih, dan akan menikahinya di Surga.”

Ya begitulah keadaan para biarawati , padahal seorang mukmin yang mentauhidkan Allah, dan walau hanya bekerja sedikit dan Allah menerima amalnya, maka itu sudah cukup menjadikan Allah memasukkannya ke dalam surga, ini adalah nikmat yang amat besar dari Allah, yang dikaruniakan kepada umat Islam ini.

sumber: (eramuslim.com)
»»  yang lain bede'...

INDRIANA PURNAMAWATI: TERLAHIR KEMBALI DENGAN ISLAM





Akhlaknya yang bagus membuat keluarganya tertarik pada Islam.

Perempuan yang suaminya menjadi dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Surabaya ini mengenakan jilbab dan sangat ramah. Ibadah shalatnya pun bisa dibilang rajin.

Tak banyak yang tahu, perempuan berusia 50 tahun bernama Indriana Purnamawati itu lahir dan dibesarkan bukan oleh keluarga Islam. Masa kecilnya dipenuhi dengan kehidupan keluarga yang taat pada ajaran Katolik.

Namun, rasa ingin tahunya yang besar merintis jalannya untuk mengenal Islam, hingga akhirnya muncul keinginan kuat untuk menjadi Muslimah.

Perempuan yang akrab disapa Nina ini terlahir sebagai Katolik. Sejak TK hingga SMP, ia selalu mengenyam pendidikan di sekolah Katolik.

Ketika duduk di bangku SMA, ia bersekolah di SMA negeri. Saat itu, matanya terbuka, ternyata ia hidup menjadi minoritas di antara banyak kawannya yang Muslim.

Saat menghadapi syok karena melihat kebiasaan baru agama lain, ia banyak penasaran. Misalnya, ia melihat ada temannya yang membawa mukena ke sekolah dan mengetahui apa saja ibadah wajib yang harus dilakukan umat Islam. “Saya dulu melihat, kok Islam itu ribet banget, ya,” ujarnya kepada Republika, pekan lalu.

Ia juga dekat dengan lelaki Muslim, yang kemudian menjadi kekasihnya kala itu. Pria ini selalu menggiringnya agar ia masuk menjadi Muslimah. “Saya tidak suka dengan cara seperti ini sehingga saat itu saya jadi benci setengah mati dengan Islam,” katanya.

Namun, saat duduk di kelas dua SMA, ia justru mulai tertarik dengan Islam. Rasa penasarannya yang sangat tinggi membuatnya banyak belajar hal baru dan informasi-informasi mengenai Islam. “Bahkan, saya iseng-iseng ikut pelajaran agama Islam juga,” ujarnya.

Saat itu, ketika datang waktu ulangan pelajaran agama Islam, ia harus mencontek juga belajar menghafal mati-matian agar tidak terlalu jelek nilainya.

Ketika masa kuliah, ia semakin dekat dengan Islam. Teman kos sekamarnya Muslim yang taat dan banyak mempunyai buku agama yang menarik perhatiannya. “Awalnya ngumpet-ngumpet baca buku agama teman saya ini dan lama-lama tertarik,” kata Nina.

Banyak pengetahuan baru yang didapatnya ketika mempelajari Islam. Salah satunya adalah kenyataan Allah itu bersifat esa dan tidak diperanakkan.

Setelah banyak membaca buku agama Islam, rasa ingin tahunya semakin besar. Ia akhirnya berani membuka Alquran yang di dalamnya ada terjemahannya. “Melihat bahasanya, saya nggak ngerti sama sekali,” ujarnya.

Namun, ia tidak menyerah. Ia terus membuka Alquran dan membaca buku-buku agama. Melalui proses yang panjang,

Nina akhirnya merasakan mendapatkan hidayah. Hingga ia minta diajarkan shalat oleh teman. Pada 1983, ia akhirnya mantap mengucapkan syahadat di depan teman-teman juga ustaz yang membimbingnya.

Awalnya, Nina menyembunyikan identitas barunya sebagai Muslimah apalagi di depan keluarga. Karena, ia tahu keluarganya adalah penganut Katolik yang taat.

Suatu hari, keluarganya akhirnya mengetahui juga. Saat itu, orang tuanya melihat ia sedang shalat. Ia pun kemudian dimarahi habis-habisan oleh bapaknya. “Saat dimarahi itu, saya ya diam saja terus,” katanya.

Ia mencari pembelaan kepada kakaknya yang telah menjadi mualaf juga karena menikah dengan orang Islam. Namun, ia kecewa karena kakaknya sama sekali tidak tahu tentang esensi Islam dan tak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ia ajukan.

Kakaknya ini hanya ikut-ikutan shalat seperti pasangannya, namun tidak mengetahui ilmu-ilmu agama Islam. “Berbeda dengan saya. Kalau saya mempelajari dulu, tahu ilmunya, baru belajar shalat dan memutuskan masuk Islam,” ujar Nina.

Nina merasa jalan Islam yang ia pilih ini sudah sangat tepat dan ia mantap karena ini muncul dari keinginan sendiri.

Sebelumnya, ia banyak mendulang informasi dan ilmu dari buku-buku dan bertanya kepada orang-orang yang bisa memberikan jawaban memuaskan untuknya. Jadi, ia masuk Islam benar-benar karena kemauan sendiri, tanpa paksaan dari pihak manapun dan bukan sekadar ikut-ikutan.

Setelah masuk Islam, ia merasa banyak perubahan besar yang terjadi terhadapnya. Jika mau melakukan sesuatu, ia akan banyak berpikir terlebih dahulu, akibatnya apa nanti dan dihubungkan dulu dengan hukum Islam.

Selain itu, ia selalu mengambil hikmah dalam setiap apa yang telah dilakukannya. “Saya selalu merasa disayang Allah,” kata Nina.

Ia merasa seperti terlahir kembali setelah masuk Islam tersebut. Nina merasa menjadi orang baru dengan pandangan hidup baru yang lebih nyaman baginya. Meski begitu, ia tetap menghormati orang-orang di sekelilingnya yang mempunyai pandangan sendiri-sendiri.

Ketika lama tak bertemu kawan lama, banyak yang kaget melihat penampilannya sekarang apalagi sekarang ia mengenakan jilbab. “Tapi, alhamdulillah hubungan kami tetap baik, hubungan sosial tetap terjaga, apa pun kepercayaan yang kamu anut,” ujarnya.

Meski mendapatkan kecaman dan dihadapkan pada amarah bapaknya karena pindah agama, Nina tetap mantap memilih Islam. Ketika ia dimarahi, ia selalu diam, tak membantah ataupun balas membentak orang tuanya.

Perilakunya pun tidak berubah, ia tetaplah menjadi Nina yang baik hati, cerdas, dan manis. Bahkan, semakin hari akhlaknya kian bagus. Inilah yang membuat keluarganya yang lain tertarik juga pada Islam.

“Alhamdulillah, akhirnya semua keluarga saya jadi Islam. Bahkan, ibu saya memutuskan menjadi mualaf dan langsung ngebut belajar shalat dan agama di sisa usianya. Ia meninggal saat sedang ingin shalat, sudah mengenakan mukena, namun tiba-tiba ambruk dan meregang nyawa,” kata Nina.(rpk-ol)
»»  yang lain bede'...

MUSTAFA KEMAL. BONEKA YAHUDI SANG PERUNTUH KHALIFAH TURKI

 



Dalam sejarah dunia dia dianggap sebagai bapak pembaharu Turki modern yang namanya begitu harum sebagai peletak tonggak sekulerisme Turki. Namun bila kita jeli melihat sejarah dalam sudut pandang yang lain, Attaturk adalah orang Yahudi yang menyamar jadi muslim untuk menghancurkan Islam dari dalam. Dialah orang yang mengabolisi Khilafah Islam dibubarkan pada 3 Maret 1924. Dia adalah pengkhianat sekaligus pecundang.


Terjagalnya Khilafah tanpa daya pada bulan 28 Rajab 1342 H bertepatan dengan 3 Maret 1924 M bukanlah terjadi dengan sekejap mata. Sebagaimana kebaikan yang perlu proses untuk terjadinya, keburukan pun demikian, membutuhkan proses. Mustafa Kemal Ataturk menjagal Khilafah juga bukan proses sekejap, perlu proses yang panjang. Proses itu dimulai ketika pada awal abad ke-19 M kaum muslimin mulai meninggalkan al-Qur`an dan as-Sunnah untuk memecahkan masalah-masalah mereka, dan tertarik dengan ideologi Liberal yang menggiurkan nafsu manusia.


>>Liberalisasi di Eropa Barat


Setelah mengalami Renaisance abad ke-15 M, masyarakat Eropa Barat bersepakat untuk memisahkan agama dari kehidupan alias menganut faham sekulerisme. Sekulerisme ini dikristalkan oleh John Locke filosof Inggris menjadi ideologi Liberal, sebuah ideologi yang menempatkan manusia bebas dari ikatan apa pun, baik ikatan agama ataupun selain agama. Liberal dalam beragama, berekonomi, liberal berpolitik, seksualitas, liberal dalam segala hal. Ideologi inilah yang akan menghantarkan Barat kepada kebangkitannya, walau kebangkitan yang semu.


Semangat Liberalisme ini mendorong pecahnya Revolusi Perancis tahun 1789 yang mengusung jargon ”Liberte, Egalite, dan Fraternite”. Revolusi Perancis berhasil menjauhkan agama dalam hal ini gereja dari masyarakat, negara maupun politik. Di awal abad ke-19 M, Perancis muncul menjadi paling kuat dan maju, menjadi negara nomor satu di dunia di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte.


>>Khilafah Turki Utsmani Melirik Liberalisme


Sementara itu, Khilafah Turki Utsmani masih mengalami kemandegan berpikir akibat terhentinya ijtihad dan mulai melirik ideologi Liberal yang sedang berkembang pesat di Eropa Barat. Kemajuan teknologi akibat revolusi Industri telah menyilaukan mata, sehingga tidak bisa membedakan mana teknologi yang bisa diambil dari bangsa manapun, dan mana peradaban yang harus disaring.


Tahun 1828 di masa Sultan Mahmud II, pemikiran dan sistem sekuler mulai merasuk ke tubuh khilafah. Tahun 1876 M Gerakan Turki Muda yang tergila-gila dengan ideologi liberal berhasil memaksa Sultan Abdul Hamid II menerima Konstitusi 1876, sebuah konstitusi sekuler. Sejak itu, tanda-tanda keruntuhan Khilafah mulai di depan mata. Sekeliling khalifah sudah dipadati dengan orang-orang yang berideologi sekuler liberal, yang dipimpin oleh Perdana Mentrinya sendiri, Midhat Pasya si pemabok.


>>Mustafa Lahir


Pada kondisi Khilafah sedang sakit ideologi inilah Mustafa Kemal Atatürk yang akan menjadi penjagal Khilafah dilahirkan. Tepatnya tanggal 12 Maret 1881. Nama aslinya Mustafa. Ia dilahirkan di Salonika (sekarang di Yunani). Saat itu Yunani berada di dalam wilayah Khilafah Turki Utsmani. Ayah Mustafa bernama Ali Riza yang meninggal saat putranya berumur 7 tahun. Ibu Mustafa bernama Zubeyde Hanim, seorang muslimah taat yang berharap Mustafa menjadi ulama yang faqih.


Namun Mustafa berbeda pendirian. Ia menjadi remaja pemberontak melawan segala bentuk peraturan. Ia kasar, dan kurang ajar pada gurunya. Di depan kawannya, ia sangat arogan dan penyendiri.


Akhirnya pada usia dua belas tahun Mustafa dimasukkan ke akademi militer di Salonika. Ia ikut seleksi dan lulus jadi kadet.


Di militer, nampaknya Mustafa menemukan dunianya. Ia mampu menunjukkan prestasi akademik yang bagus, sehingga salah satu pelajar menjulukinya “Kemal” yang berarti kesempurnaan. Sejak itu ia panggil Mustafa Kemal.


>>Mustafa Dicekoki Ideologi Liberal


Pada usia 14 tahun, Mustafa Kemal pindah ke sebuah akademi di Monastir.


Saat-saat liburannya di Salonika, Mustafa Kemal senang berkunjung ke tempat-tempat hiburan Eropa dimana para wanita tidak mengenakan cadar, menyanyi, berdansa, dan duduk di meja bersama laki-laki. Mustafa Kemal senang minum-minuman keras.


Dalam pergaulan, Mustafa Kemal banyak bersandar pada teman-temannya para pendeta Macedonia yang sengaja ”menangkapnya”. Para pendeta Macedonia inilah yang mengajarkan dasar-dasar bahasa Perancis bersama seorang teman Mustafa dari Macedonia yang bernama Fethi. Keduanya diajari buku-buku karya pemikir-pemikir liberal seperti Voltaire, Rousseau, Thomas Hobbes, dan John Stuart Mill, serta buku-buku lainnya. Hingga akhirnya, Mustafa mengarang syair yang mendengung-dengungkan nasionalisme dan berpidato di depan akademi militer. Mustafa berbicara kepada mereka tentang kerusakan sultan sebelum dia berumur 20 tahun.


Mustafa Kemal kemudian ditempatkan di Istambul. Di sana dia menjadi pengunjung rutin rumah Madame Corinne, seorang janda Italia yang hidup di Pera, sebuah distrik kota yang telah mengalami Westernisasi. Ia pun hanyut dalam minum-minuman keras, bermain judi, dan bersenang-senang dengan musik.


Setelah mencapai nilai tertinggi dalam ujian akhir, Mustafa lulus dengan gelar kehormatan pada Januari 1905 sebagai kapten.


>>Mustafa menjadi atase militer di Sofia.


Saat itu, Mustafa Kemal bergabung dengan perkumpulan mahasiswa nasionalis, yang dikenal sebagai Vatan (yang artinya Tanah Air). Para anggotanya menganggap dirinya kelompok revolusioner yang menentang pemerintahan Sultan Abdul Hamid II, yang memberangus segala pemikiran “liberal” yang merongrong pemerintahan Islam. Kelompok ini selalu menyalahkan Islam yang dianggap membuat Turki terbelakang dan terus-terusan menyebarkan kebencian terhadap syari’at yang dianggap kolot, serta menjadikan ajaran-ajaran sufi sebagai tertawaan. Anggotanya bersumpah melengserkan sultan dan menggantinya dengan sistem pemerintahan Barat dengan konstitusi dan parlemen, menghancurkan otoritas para ulama, menghapus jilbab dan kerudung, serta mendeklarasikan kesetaraan gender. Tak lama bergabung, Mustafa Kemal menjadi pemimpinnya.


Mustafa diundang untuk menghadiri salah satu pertemuan di sebagian rumah-rumah orang Yahudi yang memiliki kewarganegaraan Italia dan organisasi-organisasi Freemasonry Italia. Turki Muda menjadikan perlindungan yang diberikan kepada Yahudi ini sebagai tameng. Mereka mendapat bantuan finansial dalam jumlah yang sangat besar dari berbagai pihak.




Tahun 1908 M Kaum nasionalis sekuler, Turki Muda, melakukan revolusi. Revolusi ini dalam rangka merongrong Sultan Abdul Hamid II yang menentang konstitusi 1876 yang sekuler dan selalu menyerukan kembali ke Syari’at Islam.


>>Pema’zulan Sultan Abdul Hamid II


Akhirnya pada tanggal 26 April 1909 M Turki Muda yang berkomplot dengan Syaikhul Islam, Mohammad Dia’ uddin Afandi, berhasil memberhentikan Sultan Abdul Hamid II, seorang khalifah yang saleh dan lembut. Sejak saat itu Khilafah Utsmaniyah dikuasai kaum nasionalis Turki.


Setelah pemberhentian Sultan Abdul Hamid II banyak orang mulai menulis buku baik berbahasa Inggris, Arab maupun Turki, yang memfitnah dan menyerang Sultan Abdul Hamid II. Mereka memfitnah Sultan Abdul Hamid II sebagai orang yang menjadikan Daulah Utsmani tenggelam semakin dalam dan menampilkan Turki Muda sebagai pahlawan.


Dalam buku-buku sejarah Indonesia yang ditulis oleh kaum sekuler, Gerakan Turki Muda ini disebut-sebut sebagai gerakan untuk mencapai perbaikan nasib menentang Sultan Abdul Hamid II yang mereka sebut sebagai Kaum Kolot. Gerakan Turki Muda ini dianggap sebagai pemicu pergerakan nasionalis sekuler di Indonesia.


Setelah Sultan Abdul Hamid II diberhentikan, tahun 1909 M Sultan Muhammad Risyad menggantikannya sebagai Khalifah Turki Utsmani. Namun pemerintahannya sebenarnya sudah tidak berarti karena dibawah perintah Turki Muda.


Di tubuh Turki Muda sendiri terjadi perpecahan. Mustafa Kemal akhirnya meninggalkan Turki Muda dan kembali menekuni kemiliteran 10 tahun berikutnya seperti sebelumnya. Berkat pribadi keras dan kecerdasannya, ia merengkuh banyak kekuasaan politik. Ia habiskan malam dengan mengadakan rapat rahasia untuk merencanakan makar, yang diharapkan menghasilkan kekuasaan absolut baginya.


>>Khilafah Turki Utsmani Terseret Perang Dunia I


Tahun 1914 Pecah Perang Dunia Pertama. Jerman yang menguasai minyak di Irak dan mengancam sumber minyak Inggris di Iran dan Jazirah Arab, dengan kekuatan besar berambisi menguasai dunia. Inggris, Perancis dan Rusia pun bersekutu mengumumkan perang melawan Jerman. Selain beraliansi dengan Austria, Jerman membujuk Khilafah Turki Utsmani untuk ikut Perang Dunia I melawan Sekutu.


Tahun 1918 Jerman dan Austria- Hungaria dituntut meletakkan senjata. Maka berakhirlah Perang Dunia I. Kemenangan akhirnya ada di pihak Sekutu. Setelah Rusia keluar dari persekutuan dan AS kembali ke politik isolasinya, tinggallah Inggris dan Perancis membagi-bagi wilayah Khilafah Utsmani.


Ketika Inggris menduduki Istambul, ibukota Khilafah Utsmaniyah Mustafa Kemal melarikan diri ke Anatolia, tempat ia memulai perjuangan untuk pembebasan Turki. Kebiasaan berzina diteruskan Kemal pada para wanita pemburu cinta, yang berkeliaran di sekitar garnisun.


>>Mustafa Kemal Menjadi Pahlawan Boneka


Untuk mengakhiri Khilafah Utsmani hingga ke akar-akarnya Barat membuat skenario busuk namun licin. Mereka akan melahirkan seorang pahlawan boneka yang bisa dijadikan partner pasukan sekutu. Pahlawan ini akan menjadi harapan umat Islam yang sedang dilanda keputusasaan. Pilihan mereka jatuh kepada Mustafa Kemal.


Intelijen-intelijen Inggris berhasil menemukan ”impian mereka” yang telah lama didambakan dalam pribadi Mustafa Kemal, seorang yang memiliki watak diktator. Hubungan antara intelijen Inggris dan Kemal dilakukan melalui perantaraan seorang intelijen bernama Amstrong yang memiliki hubungan dekat dengan Kemal.


Skenario ini dilaksanakan. Di akhir Perang Dunia I Mustafa Kemal memimpin pasukan pertahanan Turki melawan Pasukan Sekutu Eropa dan Yunani yang menguasai Izmir. Mustafa Kemal mendengungkan spirit Jihad di Turki, mengangkat al-Qur`an dan membuat orang-orang Inggris menarik diri tanpa terjadi bentrokan senjata apa pun.


Tanpa mengalami banyak kesulitan, Mustafa Kemal berhasil menguasai beberapa tempat strategis. Dunia Islam menyambutnya dengan penuh antusias dan memberinya gelar ”ghazi” (panglima perang yang gagah dan tanpa tanding). Saat Yunani kalah dan Turki menang, rakyat mabuk kemenangan, dan memuja Mustafa Kemal sebagai sang Penyelamat. Ia digelari Pembela Kebenaran. Berbagai pengakuan para diplomat asing makin meneguhkan kedudukannya sebagai pahlawan Turki melawan Barat. Para khatib menyambutnya dengan sangat hangat. Para penyair memujinya. Ahmad Syauqi, misalnya dalam sebuah awal baitnya menyejajarkan Mustafa Kemal dengan Khalid bin Walid si pedang Allah dengan syairnya.


”Allahu Akbar, betapa banyak penaklukan yang demikian mengagumkan wahai Khalid Turki, perbaharuilah kepahlawanan Khalid Arab!”


Ya, sebuah skenario jahat yang luar biasa sukses!


Sekarang Mustafa Kemal menjadi seorang panglima militer yang memiliki kedudukan Banyak wanita yang memujanya dengan mengenakan foto Kemal dalam locket di lehernya. Sebagai pembebas negaranya, Mustafa kemal sudah terbiasa tidur dengan para wanita yang mau dan bernafsu.


Hingga tahun 1919 M Mustafa Kemal masih bersandiwara. Untuk menutupi kebenciannya kepada Islam dan untuk meraih simpati rakyat Khilafah. Ketika dia berhasil menang atas Yunani di Ankara, ia berbicara di hadapan publik, ”Sesungguhnya semua rencana akan diambil tidak dimaksudkan kecuali untuk melindungi kesultanan dan khilafah serta pembebasan sultan dan negeri ini dari perbudakan orang-orang asing.”


>>Mustafa Mulai Membuka Topeng


Bulan April 1920 Mustafa Kemal membentuk dan memimpin Majelis Nasional Agung Turki yang berpusat di Ankara.


Tahun 1922 kaum nasionalis sekuler Turki makin merajela. Sultan Mehmet VI Vahdettin (Wahiduddin) dijatuhkan. Kelompok nasionalis ini membuat kekuasaan Khalifah ditiadakan pada tanggal 1 November 1922.


Mulailah Mustafa Kemal menampakkan kebenciannya kepada Islam. Pada tanggal 19 November 1922 melalui Majelis Nasional Turki di Ankara, Mustafa Kemal mengangkat Abdul Majid II menjadi Khalifah menggantikan Muhammad Wahiduddin yang melarikan diri. Sultan Abdul Majid ini sebenarnya hanya khalifah boneka yang sama sekali tidak memiliki kekuasaaan apa-apa.


Pada tanggal 29 Oktober 1923 kaum nasionalis sekuler Turki memproklamirkan berdirinya Republik Turki dengan Mustafa Kemal sebagai presidennya.


Tidak lama berkuasa, ia menyatakan tegas bahwa ia akan menghancurkan puing reruntuhan Islam dalam kehidupan bangsa Turki. Hanya dengan mengeliminasi segala hal berbau Islam, Turki bisa ‘maju’ menjadi bangsa modern yang dihormati. Tanpa ragu Kemal menyerang Islam dan pilarnya.


>>Pernikahan Mustafa Kemal


Mustafa Kemal akhirnya menikah juga. Ia menikah dengan Latife Usakligil.anak perempuan Ushakizade Muammer, seorang Smyrna yang kaya dan berminat pada perkapalan dan perdagangan intgernasional. Meskipun Latife orang turki yang berkulit zaitun dan memiliki mata gelap dan besar, namun ia telah belajar ilmu hukum di Eropa dan berbahasa Perancis seperti wanita Perancis. Mereka menikah di rumah ayah Latife dengan gaya Eropa sebagai upaya untuk menghapuskan adat-adat yang Islami. Dalam perkawinan Islam, pengantin laki-laki dan perempuan tidak boleh saling bertemu sampai setelah upacara akad nikah selesai. Namun, Kemal dan Latife melanggar tradisi dan mengucapkan janji setia mereka sambil duduk di atas bangku.


Setelah itu Kemal mengajak istrinya melakukan perjalanan bulan madu, dengan memanfaatkan isterinya sebagai contoh dalam kampanyenya untuk menggalakkan emansipasi terhadap wanita Turki. ”Itulah cara untuk memperlakukan seorang wanita,” katanya, dengan menunjuk Latife yang berdiri di sampingnya dengan mengenakan celana. Memamerkan isteri barunya dengan cara yang tidak lazim semacam itu menyulut kemarahan bagi kalangan Islam yang mereka sebut tradisionalis di antara lawan-lawan politiknya, khususnya ketika Latife tampil mengenakan gaun pendek yang mempertontonkan bagian-bagian tubuh secara terbuka pada berbagai acara pesta besar.


Tahun 1340 H/ 1923 M Mustafa Kemal menandatangani perjanjian dengan negara-negara Barat yang dikenal dengan nama Perjanjian Luzan (lausane). Perjanjian itu mewajibkan Turki menerima beberapa syarat yang dikenal dengan nama syarat Karzun (Curzon) yang empat. Karzun adalah ketua delegasi Inggris dalam pertemuan Luzan. Empat syarat itu:


Pemutusan Turki dari semua hal yang berhubungan dengan Islam.
Penghapusan Khilafah Islam untuk selama-lamanya.
Mengeluarkan Khalifah dan para pendukung Khilafah dan Islam dari negeri Turki serta mengambali harta khalifah.
Mengadopsi undang-undang sipil sebagai pengganti undang-undang Turki yang lama.
Mustafa Menjagal Khilafah


Dan tanggal 3 Maret 1924 Mustafa Kemal pun memulai proses penjagalan Khilafah yang tanpa daya. Ia memanggil semua anggota Majelis Nasional untuk mengadakan pertemuan. Malam-malam sebelumnya, Mustafa Kemal berusaha membungkam suara penentangnya dengan mengancam dengan hukuman mati bagi para pengkritik pendapatnya. Mustafa Kemal mengusulkan pada Majelis Nasional proyek pembubaran khilafah yang dia sebut sebagai ”bisul sejak Abad Pertengahan” untuk selamanya dan mendirikan negara Turki sekuler. Keputusan pun diambil tanpa perdebatan. Keputusan mencakup pembuangan Khalifah pada hari berikutnya ke Swiss. Maka obor khilafah pun padam, di tangan Mustafa Kemal.


Berita Pembubaran Khilafah ini memunculkan kegundahan di seluruh dunia Islam. Karena bagaimana pun selama ini Istambul merupakan lambang kekuatan politik bagi dunia Islam. Penyair Syauqi yang sebelumnya memuji Mustafa Kemal, meratap sedih atas peristiwa yang terjadi. Di Indonesia,.kelompok modernis, seperti al-Irsyad, Muhammadiyah, Persis, Sarekat Islam dan Kelompok tradisi yang nantinya mendirikan Nahdhatul Ulama bersepakat untuk menegakkan kembali khilafah. Mereka membentuk Komite Khilafah tanggal 4 Oktober 1924 di Surabaya dengan ketua Wondosudirdjo dari Sarekat Islam dan wakil ketua K.H. Abdul Wahab Hasbullah tokoh pendiri Nahdhatul Ulama sebagai utusan dalam kongres Khilafah di Mesir.


>>Mustafa Mengubur Peradaban Islam


Sementara itu di Turki, setelah sukses menjagal Khilafah, mulailah Mustafa Kemal mengubur peradaban Islam dari bumi Turki.


Tahun 1925 M/ 1344 H masjid-masjid ditutup dan pemerintah memberangus semua gerakan keagamaan dengan segala kebengisannya..


Tahun itu juga, Latife yang minta diperlakukan dan dihormati sebagaimana mestinya seorang istri, dengan kasar diceraikan oleh Mustafa Kemal dan diusirnya.


Setelah bercerai, Mustafa menjadi lelaki tak tahu malu dan tak mengenal batas. Ia menjadi peminum berat dan tak bisa lepas dari miras. Sejumlah lelaki muda tampan, istri, dan putri pendukungnyapun menjadi objek pemuas syahwat dan korban agresi vital nafsunya, sampai ia menderita penyakit kelamin.


Sementara itu, gemuruh kaum oposisi Turki mulai menderu. Gemuruh itu akhirnya meledak pada 1926, ketika suku Kurdi gunung melancarkan pemberontakan bersenjata melawan rezim Kemalis. Mustafa Kemal tak buang waktu. Seluruh suku Kurdistan di Turki dibinasakan dengan bengis, desa dibakar, ternak dan hasil panen dihancurkan, perempuan dan anak-anak diperkosa dan dibantai. 46 kepala suku Kurdi digantung di depan umum. Dan terakhir, mengeksekusi Syekh Said, pemimpin suku Kurdi.


Tahun 1926/ 1345 M Syariah Islam diganti dengan hukum sipil yang diadopsi dari hukum Swiss.


Tahun itu juga Penanggalan Hijriyah diganti dengan penanggalan masehi sehingga angka tahun 1345 H dihapus di seluruh Turki dan diganti dengan 1926 M.


Tahun 1928 M/ 1347 H Teks undang-undang menghapus Turki sebagai pemerintahan Islam. Teks sumpah yang diucapkan para pejabat pemerintah saat dilantik yang sebelumnya bersumpah dengan nama Allah diganti dengan hanya mengucapkan ”Dengan kehormatan mereka, mereka akan menunaikan kewajiban.”


Tanggal 1 November 1928 dibuat UU tentang pengambilan dan penerapan alfabet (Latin) serta pelarangan tulisan Arab.


Tahun 1929 M/ 1348 H. Pemerintah mulai mewajibkan secara paksa untuk menggunakan huruf-huruf latin dalam penulisan bahasa Turki sebagai ganti huruf Arab yang dipakai sebelumnya. Pengajaran bahasa Arab dan Persia dihapuskan dari seluruh fakultas. Buku-buku yang terlanjur dicetak dalam huruf Arab diekspor ke Mesir, Persia dan India. Pemerintah Turki ingin memutus hubungan Turki dengan masa lalu keislaman mereka, juga memutus hubungan Turki dengan kaum muslimin di seluruh negeri Arab dan negeri Islam lainnya.


Tahun 1931-1932 M/ 1350-1351 H pemerintah membatasi jumlah masjid. Mustafa Kemal terus mencerca masjid-masjid. Dia menutup masjid utama di Istambul dan mengubah Masjid Aya Shofia menjadi museum, sedang Masjid al-Fatih dijadikan gudang!


1933 M/ 1352 H Fakultas Syariah di Universitas Istambul ditutup. Pemerintah juga menghapus pendidikan agama di sekolah-sekolah khusus.


Mustafa Kemal meniupkan ruh nasionalisme ke tengah-tengah bangsa Turki dengan selalu mendengung-dengungkan. ”Sesungguhnya Turki adalah pemilik peradaban yang paling tua di dunia. Sudah tiba saatnya kini untuk diambil kembali dan menggantikan peradaban Islam.”


Tahun itu juga Mustafa Kemal melalui Majelis Nasional (National Assembly) kemudian menyandangkan gelar Ataturk pada dirinya, yang berarti Bapak orang-orang Turki.


Mustafa Kemal Ataturk memerintahkan penerjemahan al-Qur`an ke dalam bahasa Turki, sehingga kehilangan makna-maknanya dan cita rasa bahasanya. Puncaknya, dia memerintahkan agar adzan dilakukan dengan menggunakan bahasa Turki!


Tanggal 3 Desember 1934 dibuat UU tentang larangan memakai busana tradisional yang Islami.


Pemerintah memerintahkan kaum wanita untuk menanggalkan jilbab dan membiarkan mereka berkeliaran dimana-mana tanpa mengenakan jilbab. Pemerintah juga menghapuskan kepemimpinan kaum lelaki atas wanita dengan semboyan demi kebebasan dan kesetaraan jender. Pemerintah mendorong diselenggarakannya pesta-pesta tari dan drama-drama yang menggabungkan lelaki dan perempuan.


Tahun 1935 M Pemerintah Turki mengubah hari libur resmi Jumat menjadi hari Minggu yang dimulai Sabtu Zhuhur hingga Senin pagi.


>>Pengaruh Mustafa Kemal ke Dunia Islam


Langkah-langkah yang diambil Mustafa Kemal ini memiliki dampak yang luas di Mesir, Afghanistan, Iran, India dan Turkistan serta kawasan dunia Islam lainnya, termasuk Indonesia. Langkah-langkah ini memberi peluang bagi kalangan yang menyeru pada westernisasi dengan menjadikan Turki sebagai teladan utama saat menyatakan tentang kemajuan dan kebangkitan. Media-media yang orientasinya memusuhi Islam menyambut gembira apa yang dilakukan oleh Mustafa Kemal Ataturk. Media-media itu menyebarkan apa yang dikatakan oleh Ataturk dengan ungkapannya, ”Turki baru, sama sekali tidak memiliki hubungan apa pun dengan agama.” Atau, saat lain ia memegang al-Qur`an di tangannya dan dengan congkaknya menyatakan, ”Sesungguhnya kemajuan bangsa-bangsa tidak mungkin dilakukan dengan menerapkan hukum-hukum dan kaidah-kaidah yang telah berlalu beberapa abad lamanya.” Na’udzubillahi min dzalik!


Mustafa Kemal yang telah murtad ini selalu berkoar di mimbar-mimbar agar rakyat Turki meniru apa yang ada di Barat Salibis dan mengajak pada kebebasan yang berbau kekufuran bagi kalangan wanita Turki. Mustafa mengajak pada degradasi akhlak dengan anggapan bahwa minum minuman keras, judi dan perzinahan tak lain sebagai gambaran dari tingginya peradaban dan kemajuan.


Setelah menghukum mati teman-teman yang dulu seperjuangan dengannya, kini Mustafa Kemal jadi diktator absolut bagi Turki sekuler.


>>Kematian Mustafa Kemal


Tindakan yang dilakukan oleh Ataturk ini nyata sekali telah memisahkan budaya Turki daripada akar umbi agama Islam dan menghapuskan satu peruntukan yang termaktub dalam Perlembagaan Turki iaitu agama Islam sebagi agama rasmi negara Turki. Ataturk berusaha dan berkerja keras untuk menghapuskan para penentangnya. Belai membakar akhbar-akhbar, menangkap ketua-ketua pengarang akhbar dan juga mengawasi para ulama. Ataturk juga telah mengasaskan Parti rakyat Republikan pada tahun 1342H (1923M) dan menjadikan presidentnya sehinggalah belaiu meninggal dunia pada tahun 1357H (1938M).


Ataturk hidup tanpa isteri dan anak-anak. Isterinya bernama latifah hanim hanya mampu tinggal bersamanya selama setahun sahaja kerana tidak tahan denagn kefasikan Ataturk. Kediamannya dipenuhi dengan segala macam kemungkaran daripada arak sehinggalah wanita. Ketika Ataturk terlantar menunggu saat kematiannya, dia begitu takut jika tidak ada orang yang dapat mengantikannya dan mampu meneruskan apa yang telah dilakukannya sebelum ini. Lalu beliau memanggil Duta Britain di Turki,Bercy Lorren ke kediamnya di Istanbul meminta duta tersebut menggantikannya sebagai presiden. Ataturk mempunyai kuasa untuk memilih pengganti sebelum beliau mati, tetapi duta tersebut menolak permintaan Ataturk.


Mustafa Kamal dikebumikan dalam keranda timah setelah disembahyangkan di istana presiden yang dihadiri oleh beberapa orang pemimpin kanannya yang saling bercanggah pendapat sama ada patut atau tidak dia disembahyangkan. Jenazahnya kemudian di bawa ke Ankara dalam upacara rasmi. Jawatan presiden kemudianya disandang oleh rakan Ataturk, Esmat Enunu pada tahun 1357H (1937M).


Semasa Pemerintahannya!


1. Membolehkan perempuan memakai tudung dengan syarat pakai skirt.
2. Membolehkan lelaki memakai seluar panjang dengan syarat pakai tali leher dan topi(sesuai dengan kehendak barat).
3. Menyuruh wanita dan lelaki menari di khalayak ramai. Beliau sendiri pernah menari dengan seorang wanita di satu parti umum yang pertama di Ankara.
4. Beliau pernah menegaskan bahawa "negara tidak akan maju kalau rakyatnya tidak cenderung kepada pakaian moden."
5. Menggalakkan minum arak secara terbuka.
6. Mengarahkan Al-Quran dicetak dalam bahasa Turki.
7. Menukar azan ke dalam bahasa Turki. Bahasa Turki sendiri diubah dengan membuang unsur-unsur Arab dan Parsi.
8. Mengambil arkitek- arkitek dari luar negara untuk memodenkan Turki. Hakikatnya mereka diarah mengukir patung-patung dan tugu- tugunya di seluruh bandar Turki.
9. Satu ucapan beliau di bandar Belikesir di mana beliau dengan terang-terangannya mengatakan bahawa agama harus dipisahkan dengan urusan harian dan perlu dihapuskan untuk kemajuan.
10.Agama Islam juga di buang sebagai Agama Rasmi negara.
11.Menyerang Islam secara terbuka dan terang-terangan.
12.Menggubal undang-undang perkahwinan berdaftar berdasarkan undang- undang barat.
13.Menukar Masjid Ayasophia kepada muzium, ada sesetengah masjid dijadikan gereja.
14.Menutup masjid serta melarang dari bersembahyang berjemaah.
15.Menghapuskan Kementerian Wakaf dan membiarkan anak-anak yatim dan fakir miskin.
16.Membatalkan undang-undang waris, faraid secara islam.
17.Menghapus penggunaan kalendar Islam dan menukarkan huruf Arab kepada huruf Latin.
18.Mengganggap dirinya tuhan sama seperti firaun. Berlaku peristiwa apabila salah seorang askarnya ditanya "siapa tuhan dan di mana tuhan tinggal?" oleh kerana takut, askar tersebut menjawab 'Kamal Atartuk adalah tuhan" beliau tersenyum dan bangga dengan jawapan yang diberikan oleh askar itu.


Kematian Kamal Atartuk Yang Menyeksakan Di saat kematiannya, Allah telah datangkan beberapa penyakit kepada beliau sehingga dia rasa terseksa dan tak dapat menanggung seksaan dan azab yang Allah berikan di dunia.


Antaranya ialah :


1. Didatangkan penyakit kulit hingga ke kaki dimana dia merasa gatal-gatal seluruh badan.
2. Sakit jantung.
3. Penyakit darah tinggi.
4. Panas sepanjang masa, tidak pernah merasa sejuk sehingga terpaksa diarahkan kepada bomba untuk menyiram rumahnya 24 jam. Pembantu- pembantunya juga diarahkan untuk meletak ketulan-ketulan ais di dalam selimut untuk menyejukkan beliau.
Maha suci Allah, buat macam mana pun rasa panas tak hilang-hilang. Oleh kerana tidak tahan dengan kepanasan yang ditanggung, dia menjerit sehingga seluruh istana mendengar jeritan itu. Oleh kerana tidak tahan mendengar jeritan, mereka-mereka yang bertanggung jawab telah menghantar beliau ke tengah lautan dan diletakkan dalam bot dengan harapan beliau akan merasa sejuk.


Allah itu Maha Besar, panasnya tak jugak hilang! Pada 26 september 1938, beliau pengsan selama 48 jam disebabkan terlalu panas dan sedar selepas itu tetapi dia hilang ingatan.
Pada 9 November 1938, dia pingsan sekali lagi selama 36 jam dan akhirnya meninggal dunia. sewaktu beliau meninggal, tidak seorang pun yang memandi, mengkafan dan menyembahyangkan mayat dia. Mayatnya diawetkan selama 9 hari 9 malam, sehingga adik perempuan beliau datang meminta ulama-ulama Turki memandikan, mengkafankan dan menyembahyangkannya. Tidak cukup dari itu, Allah tunjukkan lagi balasan azab ketika mayatnya di bawa ke tanah perkuburan.


Bila mayatnya hendak ditanam, tanah tidak menerimanya (tak dapat nak bayangkan bagaimana tanah tidak menerimanya). Disebabkan putus asa, mayatnya diawetkan sekali lagi dan dimasukkan ke dalam muzium yang diberi nama EtnaGrafi (kalau tak silap dengar) selama 15 tahun sehingga tahun 1953).


Selepas 15 tahun mayatnya hendak ditanam semula, tapi Allah Maha Agung, bumi sekali lagi tak menerimanya. Habis ikhtiar, mayatnya dibawa pula ke satu bukit ditanam dalam satu binaan marmar beratnya 44 tan. Mayatnya ditanam di celah-celah batu marmar. Apa yang menyedihkan, ulama-ulama sezaman dengan Kamal Atartuk telah mengatakan bahawa "jangan kata bumi Turki, seluruh bumi Allah ini tidak menerima Kamal Atartuk!"

Wallahu a`lam.

(syahidah.web.id)
»»  yang lain bede'...